Jumat, 13 April 2012

Laporan Praktikum Protein


PROTEIN DAN ASAM AMINO

Pendahuluan

Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang yang biasa dijumpai pada protein.
Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya, yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar. Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Karena asam amino mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini akan memberikan reaksi kimia yang yang mencirikan gugus-gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi. Asam amino juga bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan memberikan proton kepada basa kuat, atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton dari basa kuat.
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya.
Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin, metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.

Tujuan Percobaan

1.      Mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein.


Alat dan Bahan

1.      Alat-Alat.
·         Tabung reaksi
·         Gelas piala
·         Pipet tetes
·         Pipet Mohr
·         Kertas saring
·         Corong
·         Penangas air

2.      Bahan-Bahan
·         Albumin 2%
·         Gelatin 2%
·         Kasein 2%
·         Pepton2%
·         Fenol 2%
·         Pereaksi Millon
·         Pereaksi Hopkins cole
·         Peraksi Biuret
·         Ninhidrin 0,1%
·         H2SO4 pekat
·         NaOH 10%
·         NaOH pekat
·         HNO3 pekat
·         CuSO4 0,1%
·         (NH4)2SO4
·         HCl 0,1M
·         Pb-asetat 5%
·         Etanol
·         Asam asetat
·         Etanol
·         Asam asetat
·         Buffer asetat pH 4,7




Metode

1.      Uji Millon
·         Masukkan 3 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung reaksi.
·         Tambahkan 5 tetes pereaksi Millon.
·         Panaskan.
·         Amati perubahan dan catat hasil pengamatan.
·         Ulangi percobaan untuk larutan gelatin 2%, kasein 2%, Pepton 2%, dan fenol 2%.


2.      Uji Hopkins-Cole
·         Masukkan 2 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung reaksi.
·         Tambahkan pereaksi Hopkins-Cole.
·         Tambahkan 3 ml H2SO4 (dilakukan dalam ruang asam. Lakukan dengan hati-hati jangan sampai terkena bagian tubuh karena larutan ini berbahaya kalau terkena tubuh).
·         Diamkan.
·         Pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan.
·         Ulangi percobaan untuk larutan gelatin 2%, kasein 2%, Pepton 2%, dan fenol 2%.


3.      Uji Ninhidrin
·         Masukkan 3 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung reaksi.
·         Tambahkan 0,5 ml larutan ninhidrin 0,1%.
·         Panaskan selama 10 menit.
·         Amati perubahan warna yang terbentuk dan catat hasil pengamatan.
·         Ulangi percobaan untuk larutan gelatin 2%, kasein 2%, Pepton 2%, dan fenol 2%.


4.      Uji Belerang
·         Masukkan 2 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung reaksi.
·         Tambahkan 5 ml NaOH 10%.
·         Panaskan 5 menit.
·         Tambahkan 2 tetes larutan Pb-asetat 5%.
·         Panaskan kembali.
·         Amati perubahan warna dan catat hasil pengamatan.
·         Ulangi percobaan untuk larutan gelatin 2%, kasein 2%, Pepton 2%, dan fenol 2%.


5.      Uji Xanthoproteat
·         Masukkan 2 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung reaksi.
·         Tambahkan 1 ml HNO3 pekat (dilakukan dalam ruang asam. Lakukan dengan hati-hati jangan sampai terkena bagian tubuh karena larutan ini berbahaya kalau terkena tubuh).
·         Panaskan, amati timbulnya warna kuning tua
·         Dinginkan, dan tetes demi tetes NaOH pekat sampai larutan menjadi basa.
·         Amati perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan.
·         Ulangi percobaan untuk larutan gelatin 2%, kasein 2%, Pepton 2%, dan fenol 2%.


6.      Uji Biuret
·         Masukkan 3 ml larutan albumin 2% ke dalam tabung reaksi.
·         Tambahkan 1 ml NaOH 10% dan kocok.
·         Tambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0,1%.
·         Amati warna yang timbul dan catat hasil pengamatan.
·         Ulangi percobaan untuk larutan gelatin 2%, kasein 2%, Pepton 2%, dan fenol 2%.


Tabel 1. berbagai uji kualitatif pada beberapa larutan protein
Larutan Protein
Uji Kualitatif
Millon
Hopkins-Cole
Ninhidrin
Belerang
Xanthoproteat
Biuret
Albumin






Gelatin






Kasein






Pepton






Fenol






Keterangan:
(-)              = uji negative
(+)            = uji positf
(Millon: larutan berwarna merah, terbentuk garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi; Hopkins-Cole: terbentuk cincin violet, adanya triptofan; Ninhidrin: terbentuk warna biru, khusus untuk prolin dan hidroksiprolin berwarna kuning; Belerang: terbentuk garam PbS berwarna hitam; Xanthoproteat: terbentuk warna kuning tua, adanya gugus benzena; dan Biuret: terbentuk warna violet).


7.      Denaturasi Protein
·         Siapkan 3 tabung reaksi
·         Isi tabung pertama dengan 9 ml abumin 2% dan 1 ml HCl 0,1M.
·         Isi tabung kedua dengan 9 ml albumin 2% dan 1 ml NaOH 0,1M
·         Isi tabung ketiga dengan 9 ml albumin 2% dan 1 ml buffer asetat pH 4,7



Tidak ada komentar:

Posting Komentar